Minggu, 17 Juni 2012

Ricuh

WARNA-WARNI
Terlihat dari kejauhan berwarna-warni
Ternyata satu warna yang semu
Memukau mata telanjang
Menyiksa hayal
Mendebarkan dada tanpa senyuman
Semua terisolasi hanya tertuju pada satu.
Semakin semu saja....

Jurang yang dalam penuh duri mulai kasat mata,
Tabir gelap mulai tersingkap oleh jernihnya tetes embun.
Jalan terjal yang memakan tapak kaki telah berlalu.
Kini tinggal memetik buah yang sudah matang saja,
Tapi, rimbunan duri masih terpatri di sekeling buah itu.

Putih jadikan perangai
Bening sebagai penyejuk hati.


Memang dalam bening air itu  tak selamanya
Akan menyegarkan hati.
Kadang ada yang membelai pori-pori,
Kadang ada yang mencabik pori-pori.
Semakin semu mencabik pori
Demi utuhkan setetes belai kasih
Sebutir debu coba tuk terbangkan angan
Menuju singgahsana Yang Satu
Agar hidup tak hanya fikirkan perut.

Duri itu pasti walau kadang tak terlihat tajam
Maka panas air tak kan bisa mengubah beras,
Jika tak ad` Tangan Kasih Sayang dariNya.

Daging dan tulang sebatas hiasan
Jika didunia sekedar menghembuskan nafas.
Tiada akan guna dan hasil karya ,
Hanyalah kosong.

Tidak ada komentar :