Kamis, 17 Juli 2014

Sepertiga Terakhir

Di sepertiga terakhir sunyi terjaga.
Tetesan kesegaran terdengar semakin tajam ujung tombak ditelinga,
Terdengar juga lirih desah nafas penunggang mimpi menyapa,
Tarian pepohonan sepi tak berani bangunkan mimpi,
Daun pun tersipu malu memasung gerak dalam sepi,
Dingin menjelma selimut disemua pori-pori.

Rasa dirasa asam dimulut semakin menggila,
Apakah gerangan yang sedang dirasa kurang terlaksana ?

Ku cari sebatang asap yang sedang asyik dalam selimut piama,
Ku coba menghisap sedikit aromanya,
Ku bakar ia hingga membara,
Terasa begitu nikmat dalam rasa,
menyibak laut sepi petang dalam kata,
membisikkan padaku fikir tertata,
Fahamlah inginku akan yang dipinta,
Ternyata sebatang tembakau jawabannya.

Sebatang saja sudah memantapkanku dalam rasa,
Sebatang saja sudah mencumbuiku dalam kenikmatan jiwa,
Sebatang tembakau itulah mengajakku terjaga

Mengarungi luasnya malam yang tiada terlihat ujungnya.

Tidak ada komentar :