4 Mei 2010 12:03:01
Yahudi. Satu kata itu menjadi satu makian konspiratif bagi muslim,
tidak hanya kalangan fundamentalis, tetapi juga tradisionalis. Setiap ada
budaya yang dilihat sebagai sesuatu yang menggerogoti tradisi keislaman selalu
dikaitkan dengan upaya Yahudi dalam melemahkan iman masyarakat muslim. Demikian,
ungkap Martin Van Bruinessen dalam sebuah ceramah yang disampaikan pada
Institut Dialog Antar Iman (DIAN), Yogjakarta tahun 1993.
Tetapi, tahukah kita, bahwa ada seorang etnis Yahudi kelahiran Andalusia pada abad kelima belas masehi adalah salah satu penyebar Islam di pulau Jawa. Dialah Maulana Abdulmalik Israel yang semula seorang Yahudi yang konversi menjadi muslim, demikian dituliskan oleh Kyai Haji Muhammad Solikhin, seorang ulama yang mengasuh pesantren di Boyolali, dalam triloginya tentang Syeikh Siti Jenarnya. Bahkan, dalam buku yang ditulis oleh Ibnu Batutah, konon Maulana Malik Israel adalah salah satu anggota dari dewan Wali Sanga angkatan pertama, selain Syeikh Subakir, Syeikh Hassanuddin dan beberapa penyebar Islam pertama di Jawa. Maulana Malik Israel adalah seorang sufi yang meninggalkan tradisi Andalusia, tempat kelahirannya, sehingga tidak melulu mengandalkan rasionalisme yang telah menyebabkan kejatuhan Andalusia.
Tetapi, tahukah kita, bahwa ada seorang etnis Yahudi kelahiran Andalusia pada abad kelima belas masehi adalah salah satu penyebar Islam di pulau Jawa. Dialah Maulana Abdulmalik Israel yang semula seorang Yahudi yang konversi menjadi muslim, demikian dituliskan oleh Kyai Haji Muhammad Solikhin, seorang ulama yang mengasuh pesantren di Boyolali, dalam triloginya tentang Syeikh Siti Jenarnya. Bahkan, dalam buku yang ditulis oleh Ibnu Batutah, konon Maulana Malik Israel adalah salah satu anggota dari dewan Wali Sanga angkatan pertama, selain Syeikh Subakir, Syeikh Hassanuddin dan beberapa penyebar Islam pertama di Jawa. Maulana Malik Israel adalah seorang sufi yang meninggalkan tradisi Andalusia, tempat kelahirannya, sehingga tidak melulu mengandalkan rasionalisme yang telah menyebabkan kejatuhan Andalusia.
Maulana Malik Israel bersama anggota dewan Wali Songo menyebarkan
Islam hingga akhirnya hayatnya. Konon, beliau dikuburkan di sebuah bukit kecil
di tepi Teluk Banten, Bojonegara, Kab. Serang, utara Kota Cilegon. Tampaknya,
bukit itu dipilih pertama kali oleh Maulana Malik Israel sebagai ulama yang
lebih tua dari Syeikh Sholeh bin Abdurrahman seorang penyebar Islam yang hidup
pada masa Maulana Hassanuddin. Bukit itu berada pada lokasi yang memiliki titik
pandang yang cukup indah ke arah barat sehingga dapat menjadi proyeksi tafakur
pada saat menyepi. Masyarakat menyebut bukit itu dengan Gunung Santri. Konon,
daerah itu adalah tempat santri belajar kepada guru ulama tersebut.
Pada masa selanjutnya, daerah itu disebut dengan nama Kampung Beji.
Sebuah kampung yang kemudian menjadi basis pergerakan perlawanan masyarakat
Banten terhadap Hindia Belanda pada akhir abad ke-19 hingga masa kemerdekaan.
Salah satu inspirator perlawanan itu adalah Maulana Malik Israel, selain
tentunya Sultan Ageng Tirtayasa, musuh utama VOC.
Inspirasi itu masuk dalam beberapa bentuk, antara lain melalui
keturunannya yang tersebar di hampir seluruh tanah banten. Salah satu
keturunannya adalah Syeikh Jamaluddin yang dimakamkan di dekat Pelabuhan Merak.
Keturunan Maulana Malik Israel konon dinikahi oleh kakek dari Syarif
Hidayatullah. artinya, secara tidak langsung Syarif Hidayatullah sebagian dari
dirinya berdarah Israili, selain berdarah Husseini. Jejak dari penghormatan
kepada Maulana Malik Israel ini disebutkan dalam silsilah Maulana Hassanuddin
yang disebutkan dalam Sejarah Banten dengan nama Sultan Bani Israel. Inspirasi
itu, selain melalui darah genetik, adalah tradisi wasilah dalam doa yang
dipanjatkan dalam setiap memulai doa, hizib atau munajat oleh masyarakat
Banten.
Dus, Yahudi bagi orang Islam tidak melulu distigmakan oleh muslim
sebagai musuh pengrusak iman ummat Islam, tetapi ada juga seorang Yahudi yang
mendapatkan penghormatan sebagaimana para wali penyebar Islam di Jawa lainnya.
{annuri furqon}
Tidak ada komentar :
Posting Komentar