Kamis, 10 September 2015

Kerudung Ungu

Jelajahi malam dibelaian angin.
Menjawab dingin dengan senyuman.
Menatap awan dengan jalang.
Terhimpit kokok ayam ditelinga.
Jembatani jiwa mendekap cakrawala.
Bulan murung tak mau perlihatkan wajahnya.
Bintang tersenyum ditengah kasurnya.

Wahai embun....,
Kencangkan baju putihmu.
Biar kobaran api itu membatu.
Tak lagi marah dan menyerbu.

Pelepah pisang menari-nari.
Menyapa diamku dengan kata merdu.
Membuatku diam terbelenggu.

Aku yang berteman sepi.
Hanya bisa diam tanpa arti.
Menanti angin pengirim janji.
Darimu yang telah merasa terpatri.

Dekap erat kulit kasarku.
Sentuh mesrah bajuku.
Belailah mahkotaku.
Agar terlihat benar-benar bercumbu.
Dan jauhmu akan terasa merindu.

Kerudung ungu memperkosa pikiranku
Semakin rapuh tak tau arah menuju,
Ku temui kau dalam tidurku....

Tidak ada komentar :