Rabu, 04 September 2013

Memukau Mata Telanjang

Warna-warni lampion diteras jilbab memukau mata telanjang
Menjulang angan sempat berjibaku dalam lembah bimbang
Berwajah marah seuntai harap yang menghilang
Bersendu menjajal jalan terjal penuh rintang

Kering kerontang lidah ambisi menyusul arah petang
Berburu gelombang semacam menyibak warna pelangi yang tumbuh bintang
Keindahan panorama berselimut kulit binatang
Anjing melongo bisu mencicipi tulang
Keindahan merak telah mencuri mata memandang

Sekedip tersayat menjembatani keindahan kerang
Tergores duri mawar menghambar dilidah yang usang
Seakan mencabik-cabik ari dalam untaian sayang
Mendapati terpuruk ditengah padang gersang

Nyawa tak lagi bersarang
Tubuh tak lagi merangsang
Angan tak mampu diterjang
Mimpi hanyalah sekedar kembang
Kala permata didada seperti dimakan ulat hingga kenyang.

Serpihan itu ku kumpulkan dan ku rangkai

hingga menjadi guci indah seperti sediakala.

Tidak ada komentar :