Rabu, 24 Juli 2013

Cahaya Rembulan Yang Bersinar Separo

Dibawah cahaya rembulan yang bersinar separo
ditutup dilangit yang menghampar diangkasa pantai Rindu
Aku berjalan diantara rimbunan hutan.

Tak jauh dibelakangku,
Dalam jarak lima puluh tombak,
Ratusan orang dengan senjata tombak,
kelewang, pedang dan kujang bergerak membayangiku.

Aku pun terus berjalan mengikuti kakiku,
Setelah beberapa langkah terlalui
Aku melihat sebuah jurang sedalam kalbu,
Lalu aku berhenti seraya berucap,
"Astaghfirulloh".

Saat nafas tersendak dan jantung mulai bertambah cepat
Aku membalikkan badanku seratus delapan puluh derajat
Dan aku melihat segerombolan orang-orang seram
Yang terlihat kemarahannya seperti srigala
Yang hendak memangsaku.

Aku berdiam diri dan tanpa aku sadari
Tubuhku mulai melemas tak berdaya
Dan aku pun berkata'
"Apa yang kau ingin dariku, wahai penguasa hutan?"
Salah seorang dari mereka berkata,
"Aku hanya ingin apa yang kau cari".

Dengan tegas aku berucap, "Maksudmu apa tuan?"
Salah seorang menjawab, "Aku tau apa yang ada didadamu tuan"

Aku berkata, "Aku hanya membawa segenggam rindu untuk-Nya."
Salah seorang dari mereka berucap, "Itulah yang kami maksud, tuan"
"Aku tak kan memberikan ini kepada siapapun,
Kecuali hanya pada-Nya."

Dalam sesaat,
Mereka yang berjubah darah itu meneteskan air dari matanya
Seraya berkata, "Aku tak bisa sepertimu, tuan.

Ajarilah aku dan kawan-kawanku ini, agar bisa sepertimu".

GM.

Tidak ada komentar :