Minggu, 30 September 2012

Cukup


Ingatkah Engkau ketika jari-jemarimu menundukkan angkuhku
aku lemah serasa tak bertulang tubuh ini.
Engkau tersenyum seakan tak punya dosa padaku
padahal aku telah tercabik-cabik olehmu.
maka merintihlah aku dalam palung sepi
tanpa teman, kawan dan bahkan lawan sekalipun.
Engkau terus dan terus meracuni mentariku
padahal tak sesekalipun aku pernah mengganggum
atu bahkan menyakitimu
lalu apasalahku........................?
Hingga Engkau tak sedikitpun merasakan hidangan lebaran.
Cukup,cukup dan cukup
sudahi saja siksamu itu,
agar aku bisa tersenyum saat esok mentari membangunkanku.
Memang, sungguh lembut perangaimu itu
jika untuk sosok sepertimu,
tapi, seandainya untuk yang lain malah tak pantas sama sekali
bahkan untuk bidadari yang paling lembut sekalipun
sungguh-sungguh memang tak pantas. 
Jadi, 
Cukupkan saja amarah hatiku yang kau pernah tau
Padamkanlah bara kehinaan yang pernah ada didadaku
Dan buatlah senyunmu itu tertuju padaku.

Tidak ada komentar :