Indah
selalu mendampingimu
Kala
mekar ayumu pancarkan sinar.
Lelah
penatpun sirna bahkan pudar
Di
hempas hasrat untuk memelukmu.
Pekatnya
malam kabut tebal rapuh,
Jika
untuk selimuti keindahanmu,
Laksana
malam yang sunyi senyap hanyut
Di
telan ganasnya senyum mentari pagi.
Beribu-ribu
kumbang berkerumun dan saling berebut,
Demi
tuk dapatkan manisnya madumu,
Yang
kian terus lumuri keelokan putikmu.
Sungguh
sangatlah beruntung,
Wahai
bunga...........
Tapi,
janganlah engkau terlalu bersuka cita,
Karena
hal itu akan segera berujung.
Kala
ayu mekarmu mulai melayu dan berguguran pada sang bumi.
Saat
itulah engkau akan di tinggal dan di campakkan,
Hingga
tiba saat hembusan nafasmu yang terakhir kali.
Kumbang-kumbang
yang dulu memperebutkanmu pun
Akan
berat tuk menoleh,
Apalagi
tuk datang dan temani sisa hidupmu,
Walau
engkau dalam kesendirian yang berlumur air mata.
Dan
engkau akan jatuh dan terpuruk dalam luasnya jurang
Yang
penuh dengan hamparan sampah kotor lagi hina.
M.SHOFYAN.K
Tidak ada komentar :
Posting Komentar