Warna kuning
senja sembunyi dalam jubah petang
Ingin mandi dan
bersihkan kaki masihlah malu terbilang
Si-kecil sudah
bersih, wangi nan mungil bak kunang-kunang
Mendung malam
menangis sedih dipucuk ilalang
Malamku
menidurkan senyum senja berjalan
Didepanku kau
tebarkan warna senyuman
Aku yang
percaya diri membaca warna dalam senyuman
Senyum itu
manis tertuju hanya padaku terlantunkan
Meski disitu
terlalu banyak mata selainku terjumlahkan
Mendung malam
menangis sedih dipucuk ilalang
Malam kusemat
dalam setiap jedanya hanya petang
Tanpa bulan pun
hatiku telah benar-benar terang
Gemerlapan
terpancarkan dilembaran langit tanpa bintang
Entah ini
hayalku yang telah berhayal
Entah ini
nyataku yang telah berhayal
Entah ini
antara hayal dan nyataku yang berhayal
Ku harap ini
tetaplah bersikap kekal
Mendung malam
menangis sedih dipucuk ilalang
Caramu
mengalahkan tak bisa kurasa
Caramu
meluluhkan tak bisa kubaca
Caramu
merindukan membuatku menggila
Cara-caramu
membuatku jelas tak berdaya
Mendung malam
menangis sedih dipucuk ilalang
Malam ini
kubawa kau dalam tapak tidurku
Malam ini
kuajak kau menuju lautan rindu
Malam ini
kupersiapkan diri hanya setubuhimu
Hanya mala mini
akan tersenyum dengan senyummu
Dan hanya
senyummu yang kan memandikan hatiku
Wahai kekasih…….