Menjawab dingin
dengan senyuman.
Menatap awan
dengan jalang.
Terhimpit kokok
ayam ditelinga.
Jembatani jiwa
mendekap cakrawala.
Bulan murung
tak mau perlihatkan wajahnya.
Bintang
tersenyum ditengah kasurnya.
Wahai
embun....,
Kencangkan baju
putihmu.
Biar kobaran
api itu membatu.
Tak lagi marah
dan menyerbu.
Pelepah pisang
menari-nari.
Menyapa diamku
dengan kata merdu.
Membuatku diam
terbelenggu.
Aku yang
berteman sepi.
Hanya bisa diam
tanpa arti.
Menanti angin
pengirim janji.
Darimu yang
telah merasa terpatri.
Dekap erat
kulit kasarku.
Sentuh mesrah
bajuku.
Belailah
mahkotaku.
Agar terlihat
benar-benar bercumbu.
Dan jauhmu akan
terasa merindu.
Kerudung ungu
memperkosa pikiranku
Semakin rapuh
tak tau arah menuju,
Ku temui kau
dalam tidurku....
Tidak ada komentar :
Posting Komentar