Ku temui engkau dalam indah tidurku
Engkau datang dengan lilin ditanganmu
Mengajak hatiku terpesona penuh malu
Ingin kunyatakan rasa rindu dengan kata-kata biasa
Sehingga engkau mudah memahaminya
Namun apalah daya jika lidahku terluka
Ku hanya bisa haturkan pesona
Meski sedikit kaku kau telan dengan mata
Meski tak pernah engkau sadar akan makna
Meski tak pernah engkau bisa memahaminya
Wahai yang jiwamu tertata rapi dihatiku...
Waktu takkan pernah sabar menunggu
Seberapa lamakah hatiku kan terganggu
Selama itulah ruhku kan tertawa dengan rindu
Dua mata yang kumiliki tak ubahnya matamu
Dua telinga juga tak berbeda dengan kedua mataku
Dan bahkan seluruh tubuhku adalah tubuhmu
Engkaupun tau bahwa jiwaku hanyalah milikmu.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar