“Gadis
itu... posisi duduknya... kaca jendela besar... sinar matahari
menyinarinya....
Aku terpesona melihat kombinasi semua itu.
Dengan sinar
matahari dari luar, sosok gadis itu menjadi agak kabur, gelap, dan
memberikan kesan misterius."
"Aku tahu kau tidak boleh dibiarkan penasaran. Kalau tidak, orang-orang di sekitarmu bisa terluka.”
"Aku tidak mengeluh. Setidaknya sedikit pengorbananku itu membuatnya senang.”
"Kau mau mulai menjelaskan sekarang atau mau menunggu sampai salju turun?"
Ia
tidak boleh penasaran karena rasa penasaran itu akan terus
menggerogotinya seperti lubang di gigi yang bisa membuat seluruh badan
ikut sakit.
Ia
hanya perlu membiarkan dirinya jatuh.
Setelah itu seluruh tubuhnya akan
membeku.
Rasa sakit ini juga akan membeku.
Ia tidak akan merasakannya
lagi.
Banyak
orang lebih suka melihat kota Paris dari puncak Eiffel,
tapi menurutku
pemandangan da ri puncak
Arc de Triomphe adalah yang terbaik.
Seandainya
masih ada harapan sekecil apapun untuk mengubah kenyataan.
ia bersedia
menggantungkan seluruh hidupnya pada harapan itu.
Sepertinya memang ini jalan yang harus ku tempuh.
Berjalan di sampingmu, dan seperti dirimu.
Senjata utama untuk menghadapi orang-orang adalah senyum yang manis dan sopan.
NIS.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar