ditutup dilangit yang menghampar diangkasa
pantai Rindu
Aku berjalan diantara rimbunan hutan.
Tak jauh dibelakangku,
Dalam jarak lima puluh tombak,
Ratusan orang dengan senjata tombak,
kelewang, pedang dan kujang bergerak
membayangiku.
Aku pun terus berjalan mengikuti kakiku,
Setelah beberapa langkah terlalui
Aku melihat sebuah jurang sedalam kalbu,
Lalu aku berhenti seraya berucap,
"Astaghfirulloh".
Saat nafas tersendak dan jantung mulai
bertambah cepat
Aku membalikkan badanku seratus delapan puluh derajat
Dan aku melihat segerombolan orang-orang seram
Yang terlihat kemarahannya seperti srigala
Yang hendak memangsaku.
Aku berdiam diri dan tanpa aku sadari
Tubuhku mulai melemas tak berdaya
Dan aku pun berkata'
"Apa yang kau ingin dariku, wahai
penguasa hutan?"
Salah seorang dari mereka berkata,
"Aku hanya ingin apa yang kau cari".
Dengan tegas aku berucap, "Maksudmu apa
tuan?"
Salah seorang menjawab, "Aku tau apa yang
ada didadamu tuan"
Aku berkata, "Aku hanya membawa segenggam
rindu untuk-Nya."
Salah seorang dari mereka berucap,
"Itulah yang kami maksud, tuan"
"Aku tak kan memberikan ini kepada
siapapun,
Kecuali hanya pada-Nya."
Dalam sesaat,
Mereka yang berjubah darah itu meneteskan air
dari matanya
Seraya berkata, "Aku tak bisa sepertimu,
tuan.
Ajarilah aku dan kawan-kawanku ini, agar bisa
sepertimu".
GM.
GM.